Zakat secara bahasa adalah suci
atau bersih, sedangkan menurut istilah
adalah mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Allah befirman dalam Al-Qur’an Surat At Taubah:103
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ
بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. At Taubah: 103)
Menurut Ibnu Katsir, ayat ini
menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk mengambil
zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan diri melalui zakat
tersebut. Namun yang perlu kita ingat, zakat tidak hanya sebagai pembersih
harta, namun zakat mampu menjadi solusi menangani permasalahan sosial seperti
kemiskinan yang masih mendera bangsa ini.
Dengan demikian kita harus bisa
meningkatkan rasa peduli kita, baik kepada sesama ataupun pada lingkungan.
Menumbuhkan rasa saling peduli, berbagi, bergotong-royong itu tidak sulit, kita
hanya harus bisa saling memberi, berbagi, menjaga, mengerti, dan saling menyayangi.
Dengan demikian hal tersebut dapat menumbuhkan rasa peduli kita. Lalu bagaimana
cara kita menumbuhkan kepekaan untuk saling berbagi, peduli, dan empati?
1. Tumbuhkan sikap positif
dalam diri kita. Insya Allah dengan kita selalu berbaik sangka terhadap sesama,
akan mempermudah kita semakin mendekat pada rasa kasih sayang dan kepedulian.
Tidak hanya itu, kita juga mampu mengurangi sifat egois, kita bisa ikut
merasakan penderitaan orang lain sehingga kita bisa mengerti keadaan orang
lain.
2. Membiasakan diri kita untuk
peka dan selalu ingin membantu dan mengurangi beban serta penderitaan orang
lain, jika kita biasakan sifat dan prilaku ini dalam diri kita, secara tidak
langsung kita membuat orang lain membuat orang lain menjadi bahagia, karena
kepedulian kita padanya, sehingga timbul hubungan yang semakin harmonis.
Semakin kita dekat dan merasakan
kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin
mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa
lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar