Imam Ghazali menegaskan bahwa sesungguhnya anak adalah
amanah yang harus dijaga dan dibekali ilmu agama untuk terwujudnya anak-anak
yang shalih dan shalihah.Setidaknya terdapat empat point yang bisa dilakukan.
1.
memberikan pendidikan
anak dalam bahasan pendidikan agama, terutama ‘aqidah yang akan menjadi pondasi
ke-Islamannya. Bagaimana perkataan Luqman kepada anaknya,
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِه وَهُوَ يَعِظُه يٰبُنَيَّ
لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
(Ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku,
janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu
benar-benar kezaliman yang besar.” ( Q.S. Lukman 13)
2.
membiasakan mendidik
anak untuk berakhlak baik dan menasihatinya ketika melakukan kesalahan. Karena
akhlak mulia menjadi pemberat timbagan pada hari Kiamat nanti, sebagaimana
disebutkan dalam hadis Nabi, artinya: “Tidak ada sesuatupun yang paling berat
dalam timbangan seorang Mukmin pada hari Kiamat nanti daripada akhlak mulia.”(Hadis
diriwayatkan At-Tirmidzi.
3.
Mengajarkan adab dan
etika kepada anak. Seorang Salaf berkata kepada anaknya. “Wahai anakku, engkau
mempelajari satu bab tentang adab lebih aku sukai daripada engkau mempelajari
tujuh puluh bab dari ilmu.”
4.
Melibatkan anak dalam
kegiatan beribadah seperti shalat, jadi orang tua tidak hanya memerintahkannya
saja. Karena pendidikan anak akan lebih berhasil manakala setiap inderanya
diberdayakan.
Jadi, orang tua tidak
hanya mengajarkan teori saja, namun juga harus dibarengi dengan tindakan dan
contoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar