Selasa, 11 Maret 2025

4 MACAM MAKSIAT HATI

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang pernuh dengan berkah, maka sudah sepatutnya kita mengisinya dengan memperbanyak ibadah agar kita terhindar dari berbagai macam maksiat hati.

Menurut Syekh Abdullah ibn Hasan dalam kitab Sullam at-Taufiq menguraikan kepada kita setidaknya ada 4 kemaksiatan hati.

1. Maksiat hati yang pertama adalah riya saat beramal.   Sebagaimana yang kita katahui bersama, riya sendiri adalah           beramal karena ingin terlihat baik di mata orang lain.

 

2. Maksiat hati yang kedua adalah sifat ujub atau melihat   kemampuan beramal atau kemampuan taat kepada Allah datang   dari diri sendiri. sifat ujub biasanya ditandai dengan:

 

1)  sifat takabur

2)  sombong angkuh

3)  menolak kebenaran yang biasanya ditandai dengan:

Ø melihat diri kita lebih terhormat

Ø melihat diri kita lebih mulia

Ø melihat diri kita lebih agung dari orang lain 

 

sangking bahayanya sifat ini Rasulullah saw mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya:

لا يَدْخُلُ ‌الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Artinya, “Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari sifat takabur,” (HR. Muslim).

3. Maksiat hati yang ketiga adalah hasud dan dengki. Hasud    artinya sifat tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang  lain,  bahkan jika bisa nikmat itu hilang dari orang tersebut dan  beralih kepada diri kita. Sementara sifat dengki adalah menyembunyikan kebencian dan permusuhan terhadap orang lain. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw mengingatkan perihal bahayanya sifat hasud.

  إِنَّ ‌الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Artinya: "Sesungguhnya sifat hasud dapat memakan kebaikan seperti halnya api memakan kayu bakar,” (HR. Abu Dawud). 

4.  Maksiat hati yang keempat, adalah merasa ragu kepada Allah dan putus asa terhadap rahmat dan ampunanya-Nya. Padahal Allah sudah menjelaskan dalam firman-Nya:

لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ

Artinya: “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Dzat yang mengampuni semua dosa,” (QS. Az Zumar: 53). 

 

Minggu, 02 Maret 2025

NABI TIDAK MENGERJAKAN BUKAN BERARTI HARAM

Benarkah Kalau Rasulullah tidak pernah melakukan maka haram bagi kita melakukannya ?

Dari sini timbul pertanyaan besar untuk kita semua:

1.     Apakah salah satu sebab keharaman sebuah perkara itu adalah karena Rasulullah dalam hidupnya tidak pernah mengerjakan?

2.     Apakah karena Rasulullah tidak pernah mengerjakan bisa dijadikan landasan atas pengharaman segala hal yang baru yang dilakukan setelah nabi wafat?

Syeikh Zakariya bin Ghulam Qodir al Pakistani, beliau menulis sebuah kaidah:

مَا أَصْلُهُ مُبَاحٌ وَتَرَكَهُ النَّبِيُ صلى الله عليه وسلم لَا يَدُلُ تَرْكَهُ لَهُ عَلَى أَنَّهُ وَاجِبٌ عَلَيْنَا تَركُهُ

Artinya : Segala hal yang asalnya adalah mubah dan kemudian Nabi SAW meninggalkannya, tidak bermakna bahwa perihal meninggalkan tersebut wajib kita ikuti.

Kaidah tersebut selaras dengan sebuah fakta sejarah bahwa Rasulullah SAW sebenarnya tidak pernah mengkumandangkan Adzan. Dari fakta sejarah tersebut bukan berarti kita juga harus mengikuti Rasulullah tidak mengkumandangkan Adzan.

Menurut Syekh Izzuddin bin Abdis Salam “Rasulullah tidak mengkumandangkan adzan bukan tanpa alasan, namun karena jika beliau melakukan suatu perbuatan, maka harus terus dilakukan, dan tentu hal tersebut akan memberatkan beliau karena kesibukan menyampaikan dakwah”.

Dari pemaparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa ada hal-hal yang dilakukan Rasul SAW, kita juga harus melakukan dan ada hal-hal yang dilakukan Rasul SAW namun kita tidak harus melakukan.

Sabtu, 01 Maret 2025

KHUSYUK DALAM RAMADHAN

 Apa itu Khusyuk?

Khusyuk adalah تَذَّلُول القُلُوب لِلْعَلَامِ الْغُيُوب yaitu “khusyuk adalah kerendahan hati di hadapan Tuhan Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi”

Sedangkan menurut Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili menyatakan bahwa khusyuk adalah kepasrahan, kerendahan, rasa takut kepada Allah. Tempatnya di hati. Karenanya, orang yang hatinya khusyuk, tentu semua anggota badannya turut khusyuk. Sebab hatilah yang menguasai seluruh anggota badan.

Dari penjelasan diatas, muncul sebuah pertanyaan untu kita semua, Bisakah kita beribadah secara khusyuk?

Maka jawabanya, tentu bisa!

Lantas hal apa saja yang harus kita lakukan agar kita dapat beribadah secara khusyuk khususnya di bulan Ramadhan?

1.    Anggap Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terahir kita karena setelah ini Allah akan memanggil kita.

2.    Anggap Sholat kita kali ini adalah shalat terakhir kita karena setelah ini Allah akan memanggil kita.

3.    Anggap Sholat tarawih kita kali ini adalah shalat tarawih terakhir kita karena setelah ini Allah akan memanggil kita.

4.    Anggap bahwa shodaqoh kali ini adalah shodaqoh terakhir kita karena setelah ini Allah akan memanggil kita.

5.    Anggap bahwa tadarus Al Qur’an kali ini adalah tadarus terakhir kita karena setelah ini Allah akan memanggil kita.

Tentu dengan menerapkan mindset demikian kita akan serius dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah SWT.

Semoga di bulan Ramadhan tahun ini, Allah senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita dalam menjalankan kehidupan yang penuh berkah dan rahmat, Aamiin.

4 MACAM MAKSIAT HATI

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang pernuh dengan berkah, maka sudah sepatutnya kita mengisinya dengan memperbanyak ibadah agar kita terhi...