Ar-Rahman artinya yang
mempunyai rahmat yang luas untuk seluruh makhluk tanpa terkecuali muslim dan
non muslim yang diberikan didunia ini, meliputi rizky jalan hidup dan seluruh
urusan kebaikan. Dengan sifat tersebut Allah menciptakan hamba-hamba-Nya, memberikan
rezeki dan petunjuk kepada mereka, memberi rahmat dan menjadikan mereka
berkuasa di muka bumi, juga memberikan rasa aman bagi mereka. Kasih sayang
Allah di dunia tercurah untuk seluruh manusia, baik orang-orang mukmin maupun
orang-orang kafir.
Allah memberi bukan karena kepentingan-Nya,
tapi karena perhatian Allah kepada makhluk-makhluk-Nya, baik Muslim atau kafir,
shalih ataupun tidak. Allah memberi tidak pernah pandang bulu, dicurahkan
kepada semua makhluk-makhluk-Nya.|
Kita
mungkin sering bertanya mengapa Allah memberikan sakit, kebangkrutan dan
berbagai musibah? Bahkan kita juga sering bertanya mengapa tidak sedikit orang
yang rajin beribadah tapi tetap terkena musibah? Dengan kedalaman iman
kita dapat menembus keyakinan bahwa tak ada keburukan yang tak mengandung kebaikan.
Ambil contoh, seseorang terkena penyakit
gula hingga harus diamputasi bagian dari tubuhnya. Diamputasi bukanlah
suatu keburukan walau bagian dari tubuhnya tersakiti dan hilang. Disakiti untuk
kebaikan tetap kebaikan. Karenanya, janganlah kita menjadi sengsara karena
bencana yang menimpa hingga menyangka bahwa Allah tidak sayang pada kita. Bila
terjadi sesuatu pada diri kita yang tampaknya seperti keburukan, maka ingatlah
bahwa Allah senantiasa berniat berbuat baik kepada hamba-Nya. Ibarat
seseorang yang diamputasi tadi, sang dokter mengamputasi bukan karena ingin
menghilangkan bagian tubuhnya, tapi justru untuk menyehatkannya. Begitupun,
berbagai macam cobaan dan masalah dalam hidup ini sesungguhnya merupakan kasih
sayang Allah untuk keselamatan kita.
Hikmah utamanya adalah kita tak boleh su'udzan. Di balik sepelik apa pun masalah yang menimpa kita pasti tersimpan niat baik dari Allah untuk kita. Hikmah lainnya adalah kita harus meniru sifat kasih sayang Allah ini. Seorang Muslim yang mengikuti sifat kasih sayang Allah, akan selalu peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang berada dalam kesulitan. Dia akan terus melacak siapa yang membutuhkan pertolongan seraya menyediakan diri dan hartanya untuk menolong dengan segenap kemampuannya. Jika tak mampu menolong, maka dia berusaha memfasilitasi untuk menjadi perantara pertolongan. Jika itupun tak berdaya dilakukannya, maka berempati dengan menjadikan dirinya sebagai tempat curhat yang bisa meringankan bebannya. Jika itupun tak sanggup, maka dia akan berdoa di balik gelap malam tanpa sepengetahuan siapa pun.
Inilah sebenarnya karakter seorang Muslim,
selalu berfikir bagaimana menolong sesama dan melepaskan kemalangan orang lain.
Jika hal ini ada pada diri kita, kita akan hidup penuh dengan kebahagian, bukan
karena mendapatkan pertolongan, tapi karena kita bisa menolong orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar