كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ
Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan
mati” ( Surat Ali Imron 185)
Dalam kata lain semua makhluk yg bernyawa pasti akan mati, entah
itu laki-laki atau perempuan, tua ataupun muda, miskin ataupun kaya, perawan ataupun
janda, lajang ataupun duda tidak ada satu pun yang bisa menghindar dari
kematian.
ketika
seseorang telah mati atau meninggal
dunia, maka dia tidak bisa lagi menambah perolehan pahala yang ia usahakan
sendiri, kenapa ? karena ia sudah mati atau meninggal dunia. Namun bagi orang yang
memiliki tabungan berupa shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh
yang berdoa baginya maka dia masih akan dapat merasakan kucuran pahalanya. Sebagaimana
Hadits Nabi SAW :
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ :
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو
لَهُ
“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah
amalnya kecuali tiga (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak saleh yang berdoa baginya.”
Namun bagi orang
yang tidak memiliki tabungan amal jariyah ataupun ilmu yg bermanfaat maka tidak
ada acara lain kecuali mengharap kiriman doa dari orang yang masih hidup.
Lantas
pertanyaanya adalah: Hal apa yang dapat
kita berikan kepada orang-orang yang telah mendahului kita? Tentu jawabanya
bukanlah uang ataupun makanan, namun doa dan permohonan ampunan yang paling
layak untuk kita hadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Syekh
Nawawi Al Bantani, dalam kitabnya Nihayatuz Zain, halaman 281 menjelaskan :
هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ
وَالْإِسْتِغْفَارُ
Artinya, “Hadiah orang-orang yang masih
hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan
ampunan kepada Allah kepada mereka,”
Rasulullah SAW memberikan gambaran bahwa orang yang sudah meninggal dunia berada dalam keadaan seperti sedang tenggelam dan mengharap pertolongan. hal ini dijelaskan dalam hadits yang berbunyi:
مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَرِيْقِ الْمُغَوَّثِ
يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِن ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ
فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَ
Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang
tenggelam yang meminta pertolongan ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan
anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal
itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,
Dari sinilah kemudian dapat kita pahami betapa orang yang telah
meninggal dunia itu sebenarnya mengharapkan kiriman atau hadiah doa dari orang
yang masih hidup. Muhyiddin Syarf An-Nawawi menyatakan kesepakatan bahwa doa
dari orang yang masih hidup kepada yang telah meningal dunia itu bermanfaat dan
pahalanya akan sampai kepadanya. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَالَّذِينَ جَاءُوا
مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
Artinya, “Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan
Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan suadara-saudara
kami yang telah beriman terlebih dulu dari kami,” (QS Al-Hasyr ayat 10).
Oleh sebab
itu, marilah kita manfaatkan bulan suci ramadhan ini untuk beramal soleh dengan
berkirim doa kepada keluarga-keluarga kita yang telah mendahului kita menghadap
Allah SWT
Sumber:
https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hadiah-orang-hidup-kepada-orang-mati-8UWyU
https://islam.nu.or.id/khutbah/amal-amal-yang-tak-pernah-putus-pahalanya-nPQ3m
https://jabar.nu.or.id/hikmah/pentingnya-mengingat-mati-KuMgh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar