Allah SWT Maha sempurna,
menciptakan segala makhluk-Nya yang berbeda-beda, dari yang kulitnya putih
sampai yang hitam, dari yang berbahasa halus sampai yang kasar, hal itu merupakan kehendak Tuhan yang pasti
terjadi dan manusia tidak mungkin dapat menghindarinya. Hal ini tertuang dalam
firman Allah swt,
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَر وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبا وَقَبَآئِلَ
لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ
خَبِير
Artinya,“Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Q.S. al-Hujurat: 13)
Ayat diatas menjelaskan bahwa
manusia diciptakan memiliki keragaman. Salah satu contoh keragaman tersebut
adalah perbedaan jenis kelamin, perbedaan suku dan bangsa. Bahkan di dalam ayat
lain Allah kembali menerangkan perbedaan atau keragaman dalam bahasa dan warna
kulit, Allah berfirman dalam Surat Ar-Rum ayat 22 yang berbunyi:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ
لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ
Artinya:”Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Ar Rum: 22)
Maka dua ayat diatas adalah
dua petunjuk yang membuktikan bahwa perbedaan sudah menjadi sunatullah sejak
awal penciptaan langit dan bumi. Termasuk juga perbedaan dalam hal berpendapat
atau beropini, status sosial, perbedaan penentuan hukum dan lain-lain.“Jadi
jangan pernah berpikir untuk menghilangkan perbedaan, karena itu sunnatullah,
sesuatu yang tidak bisa ditolak. Namun bagaimana kita menyikapi dengan
perbedaan itu.
1. Dalam menyikapi
perbedaan manusia diperintahkan agar saling memahami dan saling mengenal
satu sama lain, lalu memahami perbedaan dengan baik. Selain itu tidak lupa
untuk saling belajar dan mempelajari. Karena sejatinya perbedaan adalah agar
manusia semakin belajar dan meluaskan ilmu. Inilah salah satu alasan mengapa
perbedaan sering disebut rahmat
2. Harus mengutamakan persatuan
dan mengingat nikmatnya yang pernah menyatukan manusia ketika masa perselisihan
dan peperangan yang membuat manusia akhirnya bersaudara, saling mencintai,
hidup rukun dan damai dengan datangnya Islam.
Inilah ajaran Islam yang
sama sekali tidak memberi celah untuk bertengkar, saling menyalahkan dan saling
mendiskriminasi hanya karena sebuah keragaman. Mari pahami perbedaan demi
terwujudnya Islam yang Rahmatallill ‘alamin dan berbudaya wasatiyah
Sumber:
https://www.nu.or.id/daerah/perbedaan-adalah-sunnatullah-harus-jadi-sarana-kerukunan-sr5Iv
https://cariustadz.id/artikel/detail/menyikapi-perbedaan-dalam-ajaran-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar