Kamis, 30 Maret 2023

MENYIKAPI SEBUAH PERBEDAAN DEMI TERCIPTANYA ISLAM YANG RAHMATALLIL ALAMIN

Allah SWT Maha sempurna, menciptakan segala makhluk-Nya yang berbeda-beda, dari yang kulitnya putih sampai yang hitam, dari yang berbahasa halus sampai yang kasar,  hal itu merupakan kehendak Tuhan yang pasti terjadi dan manusia tidak mungkin dapat menghindarinya. Hal ini tertuang dalam firman Allah swt,

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَر وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير 

Artinya,“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. al-Hujurat: 13)

Ayat diatas menjelaskan bahwa manusia diciptakan memiliki keragaman. Salah satu contoh keragaman tersebut adalah perbedaan jenis kelamin, perbedaan suku dan bangsa. Bahkan di dalam ayat lain Allah kembali menerangkan perbedaan atau keragaman dalam bahasa dan warna kulit, Allah berfirman dalam Surat Ar-Rum ayat 22 yang berbunyi:

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ

Artinya:”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Ar Rum: 22)

Maka dua ayat diatas adalah dua petunjuk yang membuktikan bahwa perbedaan sudah menjadi sunatullah sejak awal penciptaan langit dan bumi. Termasuk juga perbedaan dalam hal berpendapat atau beropini, status sosial, perbedaan penentuan hukum dan lain-lain.“Jadi jangan pernah berpikir untuk menghilangkan perbedaan, karena itu sunnatullah, sesuatu yang tidak bisa ditolak. Namun bagaimana kita menyikapi dengan perbedaan itu.

1. Dalam menyikapi perbedaan manusia diperintahkan agar saling memahami dan saling mengenal satu sama lain, lalu memahami perbedaan dengan baik. Selain itu tidak lupa untuk saling belajar dan mempelajari. Karena sejatinya perbedaan adalah agar manusia semakin belajar dan meluaskan ilmu. Inilah salah satu alasan mengapa perbedaan sering disebut rahmat

2. Harus mengutamakan persatuan dan mengingat nikmatnya yang pernah menyatukan manusia ketika masa perselisihan dan peperangan yang membuat manusia akhirnya bersaudara, saling mencintai, hidup rukun dan damai dengan datangnya Islam.

Inilah ajaran Islam yang sama sekali tidak memberi celah untuk bertengkar, saling menyalahkan dan saling mendiskriminasi hanya karena sebuah keragaman. Mari pahami perbedaan demi terwujudnya Islam yang Rahmatallill ‘alamin dan berbudaya wasatiyah

 

Sumber:

https://www.nu.or.id/daerah/perbedaan-adalah-sunnatullah-harus-jadi-sarana-kerukunan-sr5Iv

https://layanan.hukum.uns.ac.id/data/RENSI%20file/Data%20Backup/Done%20To%20BackUp/Sikap%20Orang%20Mukmin%20dalam%20Menghadapi%20Perbedaan%20Pendapat.docx

https://cariustadz.id/artikel/detail/menyikapi-perbedaan-dalam-ajaran-islam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Golongan Orang Yang Berhak Menerima Zakat

Zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat yang telah...