Sudah maklum bahwa hukum
mencari ilmu adalah wajib bagi semua umat Islam baik laki-laki maupun
perempuan. Ilmu menjadi dasar orang bisa dekat kepada Allah subhanahu wa
ta’ala, dan orang yang memiliki ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah. Allah
berfirman dalam Qur’an Surah Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ
فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ
دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Atrinya: Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa
yang kamu kerjakan (Q.S. Al Mujadalah :11)
Dalam surah ini menunjukkan
betapa tinggi derajat dan kedudukan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan
sebab orang-orang yang diangkat derajat-Nya disisi Allah swt adalah orang yang
beriman, bertaqwa dan beramal saleh serta berilmu. Iman dan ilmu yang seseorang
dapatkan akan memunculkan sikap takwa dan takut kepada Allah Swt. Orang yang
berilmu juga lebih mulia dari ahli ibadah, dan akan dimuliakan derajatnya oleh
Allah Swt.
Namun perlu di ingat Sayyidina
Ali,memberikan peringatan kepada orang
yang mencari ilmu hendaknya tidak mempunyai niat untuk membanggakan dirinya
sendiri, supaya bisa berdebat dengan orang bodoh, pamer kepada sesama manusia, untuk
mendapatkan kedudukan, untuk mendapatkan gelar akademik semata, untuk menaikkan
strata sosial di tengah-tengah masyarakat, hal demikian itu tidak diperkenankan.
Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut:
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ
وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا
مِنَ الدُّنْيَا، لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Barangsiapa
belajar ilmu dengan tujuan seharusnya untuk mencari ridha Allah azza wa jalla
semata, namun ia tidak mempelajarinya kecuali hanya bisa mendapatkan materi
duniawi, ia tidak akan pernah bisa mencium baunya surga pada hari kiamat.”
(Sunan Abi Dawud: 3664)
Dua keterangan di atas
memberikan pelajaran kepada kita bahwa orang mencari ilmu harus bersih niatnya
sejak awal. Jangan sampai diniatkan semata untuk mendapatkan gelar, supaya
dapat istri cantik, bekerja di perusahaan bonafit, dan lain sebagainya.
Sumber:
https://lampung.nu.or.id/syiar/tiga-keutamaan-dalam-mencari-ilmu-0whs
Whttp://berita.upi.edu/meraih-kemuliaan-dengan-iman-dan-ilmu-q-s-al-mujadalah-ayat-11-bersama-prof-sofyan-sauri/
Sumber: https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/mencari-ilmu-supaya-dapat-gelar-dan-jabatan-zPOZJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar