Istiqomah adalah suatu usaha
untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak
berubah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqomah adalah sikap
teguh pendirian dan selalu konsekuen. Namun makna istiqamah yang
sesungguhnya dan inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang hamba. Imam
Ibnu Rajab berkata: “Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan)
seorang hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk
beramal shaleh setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka (ulama
salaf): Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah Ta’ala untuk
melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal
kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu
merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama (oleh Allah Ta’ala).
Ada empat caranya agar kita mampu istiqamah dalam ketaatan dan kebenaran:
1.
Meng Up date ilmu.
Kita jangan bertahan dalam kesalahan (jumud,
takhaluf). Karenanya kita harus banyak membaca, banyak mendengar, dan harus
banyak tahu, sehingga segala sesuatu yang kita lakukan selalu diback-up dengan
data yang akurat. Semakin tinggi ilmu, maka akan semakin mampu kita berbuat
istiqamah.
2.
Membuat jaringan kebenaran
(sistem).
Kita tidak bisa benar sendiri, kita membutuhkan banyak
teman. Di sinilah arti penting kita bergaul dengan orang-orang yang mampu
mendorong kita untuk taat asas. Sebagai contoh, kita akan sulit untuk tidak
merokok bila kita berada di lingkungan para perokok. Tapi sebaliknya, kita akan
berhenti merokok di lingkungan orang-orang yang tidak suka merokok.
3.
Menerapkan management
resiko dalan segala tindakan
Bila kita tahu resiko dan hasil, maka kita akan mampu
bertahan dalam keistiqamahan tersebut. Contoh kenapa kita mau berlapar-lapar
saat Ramadhan? Karena kita tahu bahwa Allah memberi ampunan dan jaminan surga
kepada orang yang shaum di bulan tersebut.
4.
Memegang dan memperjuangkan
Prinsip
yaitu mampu mempertahankan prinsip atau komitmen dalam
menghadapi resiko. Para sahabat sangat istiqamah dalam berjuang, walaupun sulit
dan penuh bahaya, karena mereka tahu apa ujung dari cerita perjuangannya itu.